Kamis, 21 Oktober 2010

Materi kuliah SI c : Perancangan Basis Data

Mata Kuliah : Perancangan Basis Data
Dosen : Fitra Wardhana, S.Kom
  
A.      Model E-R
Model E-R adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antarentitas. Beberapa notasi dasar dalam model E-R :


A.      Entitas
Entitas adalah sesuatu dalam dunia nyata yang keberadaannya tidak tergantung pada yang lain. Entias dapat berupa  sesuatu yang nyata ataupun abstrak (berupa suatu konsep), contoh :
Orang       : PEGAWAI. MAHASISWA, PASIEN
Tempat     : TOKO, GUDANG, PROPINSI
Objek        : MESIN, GUDANG, MOBIL
Kejadian   : PENJUALAN, REGISTRASI
Konsep     : REKENING, KURSUS
Sebuah entitas dinyatakan dengan kata benda dan ditulis dengan huruf kapital.

B.     Atribut
Atribut adalah properti atau karakteristik yang terdapat pada setiap entitas. Setiap atribut dinyatakan dengan kata benda. Supaya konsisten, penulisan atribut menggunakan huruf kapital untuk setiap awal kata dan huruf kecil untuk yang lain. Jika atribut menggunakan lebih dari satu kata, antarkata dipisahkan oleh karakter garis bawah (_). Contoh : entitas MOBIL mengandung atribut Nomor_Polisi, Tipe, Warna, Nomor_Mesin, dan Nomor_Rangka.

C.     Tipe Entitas dan Instans Entitas
Tipe entitas adalah kumpulan entitas yang berbagi atribut. Adapun instans entitas adalah satu kejadian dalam sebuah tipe entitas. Contoh :
Atribut
Tipe data atribut
Contoh Instans 1
Contoh Instans 2
Nomor_Mahasiswa
CHAR (5)
08001
08002
Nama
CHAR (35)
Emi Wardiyanti
Sutanto
Tanggal_Lahir
DATE
20/08/1990
04/05/1991
Jenis _Kelamin
CHAR (6)
Wanita
Pria
Tipe entitas pada tabel diatas memiliki empat buah atribut, yaitu :
-         Nomor_Mahasiswa,  bertipe CHAR (5) yang berarti panjang maksimal mengandung lima karakter.
-         Nama, bertipe CHAR (35) yang berarti panjang maksimal mengandung tiga puluh lima karakter.
-         Tanggal_Lahir, bertipe DATE, yang menyatakan isinya menyataka data tanggal.
-         Jenis_Kelamin, bertipe CHAR (6) yang berarti panjang maksimal mengandung enam karakter.
Instans entitas pertama adalah 08001, Emi Wardiyanti, 20/08/1990, Wanita, sedangkan instans entitas kedua adalah 08002, Sutanto, 04/05/1991, dan Pria. Kedua instans entitas tersebut berbagi atribut yang sama.

D.     Atribut Pengenal (Kunci Primer / Primary Key)
Atribut pengenal adalah atribut (gabungan beberapa atribut) yang secara unik dapat digunakan untuk membedakan  antara satu instans entitas dengan instans entitas yang lain. Pada model E-R, atribut pengenal ditandai dengan garis bawah pada nama atributnya. Cara menentukan atribut pengenal :
1.    Pilih atribut pengenal yang nilainya tidak berubah sepanjang waktu, berlaku sekarang dan masa yang akan datang.
2.    Pilih atribut pengenal yang nilainya untuk setiap instans entitas selalu valid dan tidak bernilai Null (tidak bernilai).
3.    Hindari atribut pengenal yang strukturnya mengandung klasifikasi, lokasi, dll.
4.    Pertimbangkan untuk menggunakan atribut pewakil.
Bila terdapat lebih dari satu atribut atau gabungan atribut yang dapat digunakan utnuk membedakan satu instans entitas dengan instans entitas yang lain, semua atribut tersebut dinamakan sebagai kunci kandidat(candidate key). Kunci kandidat yang tidak dijadikan sebagai kunci primer dinamakan kunci pengganti (alternate key).

E.     Jenis Atribut
Atribut yang digunakn dalam model E-R dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.    Atribut sederhana versus atribut komposit
Atribut sederhana adalah atribut yang tidak dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang masih memiliki makna. Contoh : atribut Jenis_Kelamin.
Atribut komposit adalah suatu atribut yang dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan tetap bermakna. Contoh : atribut Nama sering kali dipecah menjadi atribut Nama_Depan, Nama_Tengah, dan Nama_Belakang.

2.    Atribut bernilai tunggal versus atribut bernilai banyak
Atribut bernilai tunggal (single-valued attribute) adalah atribut yang nilai atributnya hanya satu untuk setiap instans entitas. Contoh : atribut Nama hanya berisi satu nama, karena setiap orang hanya memiliki satu nama.
Atribut bernilai banyak (multi-valued attribute) adalah atribut yang nilai atributnya bisa lebih dari satu untuk setiap instans entitas. Dalam model E-R, atribut bernilai banyak dinyatakan dengan bentuk lonjong dengan dua garis. Contoh : atribut Hobby berisi lebih dari satu nilai karena seseorang biasanya memiliki berbagai hobby.

3.    Atribut tersimpan versus atribut turunan
Atribut Tersimpan adalah atribut yang nilainya tidak bisa didapatkan dari atribut-atribut lain dan benar-benar tersimpan pada basis data.
Atribut Turunan adalah nilai atribut dalam suatu tipe entitas bisa saja dihitung atau diturunkan dari nilai suatu atribut atau sejumlah atribut yang tersimpan dalam basis data atau dari nilai lain (misalnya jam sistem atau tanggal sistem). Dalam model E-R atribut turunan dinyatakan dalam bentuk lonjong dengan garis putus-putus. Contoh : atribut Usia bisa dihitung berdasarkan atribut Tanggal_Lahir.

4.    Atribut harus bernilai versus atribut opsional
Atribut harus bernilai (required attribute) adalahatribut yang nilainya harus diisi untuk setiap  instans entitas.
Atribut opsional (optional attribute) adalah atribut yang pada instans entitas tertentu boleh saja tidak diisi.

F.      Hubungan
Hubungan (relationship) menyatakan keterkaitan antara beberapa tipe entitas
Jenis Hubungan :
1.    Hubungan one-to-one (1 : 1)
Menyatakan setiap entitas pada tipe entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas B (begitu juga sebaliknya).
2.    Hubungan one-to-many (1 : M)
Menyatakan setiap entitas pada tipe entitas A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas B, sedangkan setiap entitas pada tipe entitas B hanya bisa berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas A.
3.    Hubungan many-to-one (M : 1)
Menyatakan setiap entitas pada tipe entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas B dan setiap entitas pada tipe entitas B bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas A.
4.    Hubungan many-to-many (m : m)
Menyatakan setiap entitas pada tipe entitas A bisa berpasangan  dengan banyak entitas pada tipe entitas B (begitu juga sebaliknya).

G.     Kekangan Kardinalitas (Cardinality Constraint)
Menyatakan jumlah instans entitas suatu tipe entitas yang dikaitkan dengan instans entitas pada tipe entitas lain.
Untuk menentukan  jangkauan kardinalitas dalam hubungan dengan lebih tepat, terdapat dua jebis kekangan yang diterapkan dalam hubungan, yaitu ;
1.    Kardinalitas Minimum
Jumlah tersedikit suatu instans dari suatu tipe entitas yang dapat dikaitkan dengan setiap instans pada tipe entitas lain, jumlah minimumnya dapat berupa 0 atau 1.
2.    Kardinalitas Maksimum
Jumlah terbanyak dari instans suatu tipe entitas yang dapat dikaitkan dengan setiap instans dari tipe entitas lain, nilainya dapat berupa 1 atau banyak.

H.     Derajat Hubungan (Relationship Degree)
Menyatakan jumlah tipe entitas yang dilibatkan ileh sebuah hubungan. Tipe entitas yang dilibatkan dalam suatu hubungan disebut Partisipan. Tiga jenis derajat hubungan yang umum, yaitu :
1.    Hubungan unary
Hubungan yang melibatkan hanya satu tipe entitas. Hubungan yang melibatkan entitas yang sama biasa disebut hubungan rekursif. Perlu menambahkan nama peran dalam hubungan yang bersifat rekursif sehingga dapat memperjelas informasi dalam hubungan.
2.    Hubungan binary
Hubungan yang melibatkan dua buah tipe entitas.
3.    Hubungan tertiary
Hubungan yang melibatkan tiga buah tipe entitas.




I.         Entitas Asosiatif
Menyatakan tipe entitas yang mengaitkan instans-instans yang mengaitkan dari satu atau beberapa tipe entitas dan berisi atribut-atribut yang khas bagi hubungan antara kedua instans entitas. Hal-hal yang diperhatikan pada entitas asosiatif :
-        Nama yang digunakan pada entitas asosiatif berupa kata benda seperti halnya nama untuk tipe entitas.
-        Entitas asosiatif melibatkan atribut pengenal (kunci primer).
-        Peletakan kardinalitas hubungan yang semula pada sisi tipe entitas dipindahkan pada sisi entitas asosiatif, adapun hubungan yang diterapkan pada sisi tipe entitas berupa one to ... ( || )
-        Hubungan yang memiliki atribut dapat berubah ke entitas asosiatif kalau memenuhi dua kondisi :
a.      Hubungan kedua tipe entitas bersifat many to many
b.      Tipe entitas asosiatif yang dihasilkan bermakna bagi pemakai akhir dan dapat diidentifikasi dengan menggunakan atribut pengenal.
-        Entitas asosiatif sering dianjurkan sebagai alternatif bagi hubungan tertiary.

J.       Tipe Entitas Kuat dan Tipe Entitas Lemah
Tipe Entitas Kuat adalah tipe entitas yang keberadaannya tidak bergantung pada tipe entitas yang lain. Instans entitas selalu memiliki atribut pengenal, enntah itu tersusun atas sebuah atribut ataupun beberapa atribut.
Tipe entitas lemah adalah tipe entitas yang keberadaannya bergantung padda tipe entitas lain. Tipe enttas ini tidak memiliki atribut pengenal.
Tipe entitas kuat yang menjadi bagian bergantungnya tipe entitas lemah disebut identifiying owner / tipe entitas orang tua / tipe entitas dominan.
Hal penting yang perlu diketahui :
-        Tipe entitas kuat dinyatakan dengan kotak bergaris tunggal,
-        Tipe entitas lemah dinyatakan dengan kotak bergaris ganda,
-        Hubungan dinyatakan belah ketupat bergaris ganda (hubungan pengidentifikasi / identifiying relationship)
-        Kunci parsial diberi notasi garis bawah ganda.


2 komentar:

Arie Mulya mengatakan...

haha.
sering2 bro.
good idea
thank ^^

Zulhelmi Putra mengatakan...

Bapak mintanya gini pvnk.......
Bsk ada copiannya ne......

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
ReDesign by Cumi++ | Affiliate Network Reviews