Minggu, 24 Oktober 2010

Materi Kuliah SI III : PERANCANGAN BASIS DATA


UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI
FAKULTAS TEKNIK & ILMU KOMPUTER
PRODI SISTEM INFORMASI

Pertemuan Keempat
Mata Kuliah ; Perancangan Basis Data
Dosen : Fitra Wardhana,S.Kom

A.      Model Data Relasional
Model data relasional adalah suatu model data yang meletakkan data dalam bentuk relasi (atau populer dengan sebutan tabel). Model data relasional terdiri atas tiga komponen, yaitu :
1.     Struktur data mengatur data dalam bentuk tabel berdimensi dua, yang terdiri atas baris dan kolom.
2.     Pemanipulasi data berkaitan dengan operasi untuk memanipulasi data (misalnya menambah, mengubah, dan menghapus data) yang terdapat pada tabel.
3.     Integritas data berhubungan dengan penentuan aturan-aturan bisnis dalam perusahaan yang diterapkan dala basis data dengan tujuan menjaga konsistensi data ketika data dimanipulasi.

B.      Istilah dalam Model Data Relasional
1.     Relasi adalah tabel yang terdiri atas baris dan kolom.
2.     Atribut adalah suatu nama untuk kolom yang terdapat pada sebuah relasi.
3.     Tuple adalah sebuah baris dalam sebuah relasi.
4.     Domain adalah seluruh kemungkinan nilai yang dapat diberikan ke suatu atribut.
5.     Derajat adalah jumlah atribut yang terdapat pada relasi tersebut.
6.     Kardinalitas : jumlah baris dalam relasi tersebut.
7.     Kunci kandidat adalah sebuah atribut atau gabungan beberapa atribut yang digunakan untuk membedakan antara satu baris dengan baris lainnya, bertindak sebagai identitas yang unik (tidak kembar) bagi baris-baris dalam suatu relasi.
8.     Kunci primer adalah kunci kandidat yang dipilih sebagai identitas untuk membedakan satu baris dengan baris lain dalam suatu relasi. Atribut yang berkedudukan sebagai kunci primer digarisbawahi.
Kunci sederhana adalah kunci primer yang hanya mengandung satu atribut.
Kunci komposit adalah kunci primer yang melibatkan lebih dari satu atribut.
9.     Kunci asing (foreign key) adalah sebuah atribut (atau gabungan  beberapa atribut) dalam suatu relasi yang merujuk (mereferensi) ke kunci primer relasi lain.
10. Istilah alternatif
Istilah formal
Istilah umum
Padanan lain
Relasi
Tabel
Berkas (file)
Tupel
Baris (row)
Rekaman (record)
Atribut
Kolom (colomn)
Medan (field)

C.      Sifat Relasi
1.     Setiap relasi dalam sebuha basis data harus memiliki nama yang unik (tidak kembar), antara satu relasi dengan relasi lain dapat dibedakan dengan mudah dengan melihat namanya.
2.     Setiap sel (perpotongan baris dan kolom) dalam relasi harus bersifat atomik, yaitu bernilai tunggal.
3.     Setiap atribut dalam tabel harus memiliki nama yang unik (tidak kembar).
4.     Nilai untuk setiap atribut harus berdomain sama.
5.     Urutan atribut dalam relasi tidak penting, letak kolom dapat dipertukarkan tanpa mengubah makna atau fungsi relasi tersebut.
6.     Setiap baris harus bisa dibedakan secara unik (melalui kunci primer).
7.     Urutan baris dalam relasi tidak penting (namun dalam praktik, urutan baris bisa mempengaruhi kecepatan akss data).





D.      Transformasi Model E-R ke Relasi
1.     Transformasi Tipe Entitas Kuat
Ada perlakukan yang berbeda dalam melakukan transformasi tipe entitas kuat dalam relasi. Penenyunya adalah jenis atribut, yakni berupa atribut sederhana, atribut komposit, atribut bernilai ganda, ataupun atribut turunan.
a.       Atribut Sederhana
Suatu atribut sederhana ditransformasikan ke dalam relasi menjadi atribut dalam relasi, dilakukan dengan cara :
1.     Bentuk relasi dengan nama yang sama dengan nama dalm tipe entitas.
2.     Letakkan semua atribut dalam diagram E-R ke dalam relasi.
3.     Bentuk kunci primer relasi tersebut berupa atribut yang menjadi kunci primer dalam tipe entitas.
b.      Atribut Komposit
Bila terdapat atribut komposit, atribut tersebut tidak perlu dimasukkan ke dalam relasi, karen bisa diwakili oleh atribut sederhana yang menyusun atribut komposit tersebut.
c.       Atribut Bernilai Banyak
Bila terdapat atribut bernilai banyak, atribut tersebut akan membentuk relasi tambahan. Nama relasi tambahan ini dapat menggunakan nama yang mencerminkan atribut tersebut. Adapun kunci primer relasi tambahannya berupa kunci primer yang sesuai dengan kunci primer tipe entitas ditambah dengan atribut yang bernilai banyak.
d.      Atribut Turunan
Atribut turunan tidak perlu disertakan dalam relasi, namun harus dipastikan bahwa memang atribut tersebut bisa diperoleh melalui atribut lain atau melalui suatu perhitungan tertentu.

2.     Transformasi Tipe Entitas Lemah
Transformasi tipe entitas lemah dilakukan dengan cara :
a.       Buat relasi yang namanya sesuai dengan nama pada tipe entitas.
b.      Masukkan kunci primer milik tipe entitas yang bertindak sebagai identifying owner ke relasi tersebut.
c.       Pindahkan atribut-atribut tipe entitas lemah ke dalam relasi tersebut dengan mengikuti aturan seperti pada tipe entita kuat.
d.      Jadikan atribut yang berasala dari identifiying owner dan pengenal parsial sebagai kunci primer yang bersifat komposit.

3.     Transformasi Hubungan Binary
Hubungan binary melinatkan dua buah tipe entitas, hubungan yang terjadi dapat berupa      1 : 1, 1 : M ataupun M : N.
a.       Hubungan 1 : 1
-        Transformasikan masing-masing tipe entitas ke dalam bentuk relasi, termasuk dengan kunci primernya. Aturan-aturan yang berlaku sebelumnya bisa digunaka untuk menyusun pembentukan relasi.
-        Tambahkan kunci primer salah satu relasi ke relasi lain untuk membentuk hubungan kunci asing dan kunci primer.
b.      Hubungan 1 : M
-        Masing-masing tipe entitas menjadi sebuah relasi tersendiri dengan tambahan berupa penyertaan kunci primer tipe entitas yang bersisi ’sisi’ ke dalam relasi hasil transformasi tipe entitas yang berisi ‘banyak’.
c.       Hubungan M : N
Pada hubungan binary yang bersifat M : N, akan terbentuk relasi tambahan.
-        Bentuk relasi-relasi yang sesuai dengan kedua  tipe entitas dengan mengikuti aturan-aturan yang telah dibahas sebelumnya. Kunci primer kedua relasi adalah sama dengan atribut yang menjadi kunci primer pada masing-masing tipe entitas.
-        Bentuk relasi baru yang mewakili hubungan tipe entitas dan kemudian lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
·         Tambahkan ke dalam relasi, atribut yang merupakan kunci primer kedua tipe entitas.
·         Jadikan kedua atribut tersebut sebagai kunci komposit.
·         Pindahkan atribut-atribut dalam hubungan ke relasi.

4.     Transformasi Entitas Asosiatif
a.       Bentuk dua buah relasi yang terkait dengan masing-masing tipe entitas
b.      Bentuk relasi untuk mewakili entitas asosiatif
-        Entitas asosiatif dengan kunci primer belum tersedia
Relasi yang dibentuk menggunakan kunci komposit yang merupakan gabungan dari kunci primer kedua tipe entitas yang terlibat dalam hubungan.
-        Entitas asosiatif dengan kunci primer sudah tersedia
Relasi yang mewakili entitas asosiatif berisi seluruh atribut dalam entitas asosiatif, dengan kunci primer berupa kunci primer pada entitas asosiatif.

5.     Transformasi Hubungan Unary
a.       Hubungan 1 : 1
-        Bentuk relasi dengan nama sama dengan nama tipe entitas
-        Isikan semua atribut dalam tipe entitas ke dalam relasi
-        Jadikan atribut yang menjadi kunci primer dalam tipe entitas menjadi kunci primer relasi.
-        Tambahkan atribut dalam relasi tersebut yang bertindak sebagai kunci asing yang merujuk ke kunci primer.
b.      Hubungan 1 : M
-        Menambahkan sebuah atribut yang merujuk ke kunci primer pada relasi tersebut.
c.       Hubungan M : N
-        Untuk mentransformasikan ke relasi, hubungan diwakili oleh sebuah relasi baru. Dalam hal ini relasi tersebut berisi dua buah atribut yang merujuk ke kunci primer relasi yang mewakili tipe entitas. Kedua atribut tersebut bertindak sebagai kunci primer.

6.     Transformasi Hubungan Tertiary
a.       Transformasikan masing-masing tipe entitas ke dalam relasi.
b.      Bentuk relasi untuk mewakili entitas asosiatif, kemudian
-        Masukkan kunci primer ketiga relasi tersebut.
-        Jadikan ketiga atribut tersebut sebagai kunci komposit.
-        Tambahkan semua atribut yang melekat dalam entitas asosiatif ke relasi ini.



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
ReDesign by Cumi++ | Affiliate Network Reviews